Nak,
Apa yang bisa Emak ceritakan saat ini ?
Terlebih dengan kondisi sekarang yang membuat pertanyaan demi pertanyaan menumpuk di benakmu.
Kenapa belajarnya lewat handphone?
Kenapa sekolahnya dari rumah?
Kapan lagi bisa ketemu teman-teman?
Kapan bisa kumpul di sekolah lagi?
dan seterusnya.
Entah dengan bahasa apa dan bagaimana Emak harus menjelaskan. Karena sesungguhnya, momen ini pun baru pertama kalinya Emak alami dan rasakan.
Dunia Emak saat sekolah dulu rasanya lebih ramai dan berwarna. Di zaman itu belum ada berbagai jenis gawai dan aplikasi canggih. Saat yang paling ditunggu-tunggu adalah saat jam istirahat tiba. Karena bisa bermain sepuasnya. Main voli, gobak sodor, patuk lele, cinaboy, kasti, atau bermain lompat tali dari karet gelang. Tak puas di sekolah, waktu bermain dilanjutkan setelah pulang sekolah.
Dunia Emak saat usia anak-anak dulu, belum ada berbagai judul film kartun seperti saat ini. Jangankan film kartun, saluran televisi saja yang Ibu kenal hanya TVRI. Itu pun hanya ada warna hitam dan putih saja di layar televisi.
Dan hal itu membuat Emak makin sadar, Nak. Duniamu saat ini bukan warisan dunia Emak dulu. Masa kecilmu detik ini adalah masa yang tidak pernah ada dalam benak Emak. Pun dengan kondisi sekarang, saat pandemi covid-19 merajalela di sekitar.
Nak,
Ingin sekali Emak katakan jikalau bisa memilih, sesungguhnya kami (orang dewasa) juga bosan dengan kondisi ini. Aktivitas keseharian yang biasa dikerjakan leluasa dan menuntut mobilitas di luar rumah tiba-tiba harus terhenti. Semua pekerjaan dikerjakan dari rumah. Ruang gerak menjadi terbatas, dan interaksi sosial seakan tersendat.
Tapi dibalik itu, Emak tak ingin menyampaikan kegelisahan dan kegundahan yang dirasakan padamu, Nak. Emak ingin sosokmu tetap berdiri kokoh menghadapi masa ini, dan menemukan hal-hal positif di zaman ini untuk masa depanmu.
Emak berharap kau bisa mengambil hikmah dari pandemi ini. Karena tanpa kita sadari, intensitas kebersamaan selama belajar dan beraktivitas dari rumah membawa warna baru. Berbagai kegiatan kecil di rumah bisa dikerjakan bersama-sama. Kau juga bisa belajar membantu Emak menyelesaikan pekerjaan sederhana di dapur.
Emak berdoa semoga masa pandemi ini tetap membawa kebaikan untukmu. Kau bisa mengenal gawai dan mengoperasikan berbagai aplikasi di dalamnya, yang barangkali beberapa tahun ke depan dunia serba digital menjadi duniamu kelak. Meski untuk itu, secara tidak langsung kau membuat Emak supaya lebih banyak bersabar dan makin belajar mengendalikan emosi. Karena seringkali beberapa pekerjaan Emak harus rela ditinggalkan demi menemanimu, bahkan terkadang kepandaianmu menggunakan gawai melebihi Emak sehingga membuat Emak minder dan super bingung harus bagaimana ketika kau banyak bertanya tentang cara mengoperasikan sebuah aplikasi digital.
Emak berharap, bunyi hadits “kebersihan sebagian dari iman” bisa senantiasa kau terapkan, dan melekat kuat dalam dirimu. Karena sesungguhnya Islam mengajarkan kebersihan bukan hanya saat pandemi saja. Islam melatih kedisiplinan menjaga kebersihan salah satunya dengan berwudhu.
“Bersuci adalah setengah dari keimanan.” (HR. Muslim).
Maka, jagalah selalu kebersihan dirimu dengan berwudhu, Nak.
Masa pandemi ini pun semakin mengingatkan Emak akan 5 hal sebelum datangnya 5. Pertama, muda sebelum tua. Kedua, kaya sebelum miskin. Ketiga, lapang sebelum sempit. Keempat, sehat sebelum sakit, dan kelima hidup sebelum mati.
Jalani masamu saat ini, Nak. Nikmatilah. Karena masa kecilmu, masa mudamu hanya sekali seumur hidup. Lakukan hal-hal positif dan membawa kebaikan bagi orang lain. Temukan hal hebat untuk meraih impianmu. Perkayalah dirimu dengan wawasan dan ilmu pengetahuan, mumpung engkau masih memiliki banyak waktu dan kesempatan. Dan selagi Sang Pemilik Nyawa masih memberikanmu kehidupan, gunakanlah ia sebaik-baiknya, memperkuat kedekatan pada-Nya, memperbagus hubungan dengan orang lain.
Nak,
Di hari istimewa ini, 23 Juli 2021. Emak hanya bisa menitipkan harapan padamu. Selalu berpikir positif terhadap sekitarmu. Jadilah pribadi hebat di masa mendatang bagi agama dan bangsa. Genggamlah dunia di tanganmu. Jadikan akhirat sebagai muara tujuanmu.
Kuaro, 23 Juli 2021, Reli Lia