Berikut ini adalah Galeri Foto: Perjalanan Sahabat di Tanah Palestina
Memasuki kota Ariha setelah melewati border Israel
Langkah pertama di kompleks Masjid Al-Aqsha
Hamparan Pohon Zaitun di kompleks Masjid Al-Aqsha
Luasnya area kompleks Masjid Al-Aqsha
Suasana di dalam Masjid Al-Aqsha
Indahnya Qubbatus Sakhrah, tempat pijakan Rasulullah SAW saat Mi’raj.
Pilar-pilar masjid seperti Masjid Nabawi dan persis Mecita de Cordoba di Spanyol (saat ini menjadi katedral)
Inilah yang namanya Masjid Qobli (kubah hitam keunguan) yang pernah menjadi qiblat pertama umat Islam. Letaknya lebih bawah dari Masjid Qubbatus Sakhrah.
Pintu utama Masjid Qibli. Itu jamaah shalat subuh hanya segitu. Kebanyakan mereka adalah turis.
Inilah tampak Mimbar Masjid Qibli
Inilah salah satu ornamen di Masjid Qibli
Mimbar Masjid Qibli sebenarnya dibangun oleh Shalahudin Al-Ayubi. Namun peristiwa pembakaran Masjid Al-Aqsha menyebabkan mimbar ini terbakar habis, sehingga dibuatkan replikanya. Kabarnya kayu mimbarnya berasal dari Jepara, Indonesia.
Mihrab Maryam
Pelataran Masjid Al-Aqsha yang sejuk dan teduh.
Ini adalah masjid (bekas) buroq pintu hijau sebelah kiri, namanya pintu Magharibah (pintu maroco, karena pintu ini langsung akses ke perkampungan maroco). Saat ini pintu sudah dikuasai oleh Israel. Jika Israel ingin membuat kerusuhan di Masjid Al-Aqsha, mereka masuk dari pintu ini.
Lembah Jahanam, kelak Yahudi akan dikumpulkan disini. Ini adalah batas antara Al-Quds dan kota Yerusalem baru. Kalau hujan, lembah ini akan terisi air.
Inilah jalan di kota tua Al-Quds
Makam Nabi Yunus as.
Makam Nabi Ibrahim as. di Hebron
Demikian sebagian kecil yang bisa dbagi. Semoga makin semangat untuk membebaskan Masjid Al-Aqsha. 😢
Karena tidak ada pilihan lain kecuali semangat, menebar syiar, mengajak sbanyak-banyaknya Muslim untuk hijrah produk. Untuk mengurangi suplai dana kepada Israel zionis. Membumikan industri halal milik Muslim untuk kebangkitan ekonomi umat Islam. Tak ada kata lain selain kita harus mandiri secara ekonomi.
Mungkin kita tidak merasakan akhirnya, tapi jiwa-jiwa pembebas Al-Aqsha harus dimiliki anak-anak keturunan kita. Dan mereka pun harus memmulai dari sekarang. Mulai dari teladan orang tuanya, terutama kita, para ibu.
Wallahu a’lam
Leoni Arvia