Menunggu sempurna adalah penyakit.
Penyakit dalam segala hal.
Penyakit yg akan menghalangimu
mencapai puncak yg tinggi,
menggapai obsesi yg dirindu hati.
Menunggu sempurna adalah prajurit Iblis,
yang diutus kepadamu:
agar langkah kakimu pd kebaikan terhenti,
agar hasrat jiwamu untuk taubat tak terjadi…
Para ulama menyebutnya dlm ungkapan:
“Al-Taswif jundun min junuudi al-Syaithan”
Menunda itu satu dari sekian banyak
balatentara Syetan.
Menunggu sempurna adalah pengacau.
Betapa kacau jalan kisah hidupmu,
hanya karena engkau menunda dan menunggu:
menunggu sebuah kesempurnaan yg tiada…
Engkau pasti sering mendengar namanya.
Muhammad bin Isma’il nama lengkapnya.
Tapi “al-Bukhari” begitu kita sering menyebutnya.
“Imam al-Bukhari” lebih tepatnya.
Beliau wafat di 1 Syawal tahun 256 H
Karya indahnya bertajuk “Shahih al-Bukhari”,
Sudah 11 abad sejak dahulu hingga kini,
artinya kira-kira sejak 1.184 tahun yg silam,
telah membersamai hayat kita kaum muslimin,
membersamai Kitabullah sebagai pegangan.
Hingga ia ditahbiskan para ulama junjungan:
Sebagai “Kitab tershahih setelah al-Qur’an”!
Ada banyak keindahan yg menakjubkan,
pada kisah perjalanan “Shahih al-Bukhari” itu, ..
tapi ini bukan waktunya merangkai keindahan itu.
Tapi satu keindahan,
tentang betapa besarnya keuntungan “investasi ilmu”
yg terus mengalir dalam lembar amalan Sang Penulisnya
“hanya” karena ia menulis “Shahih al-Bukhary”
Bisakah kau bayangkan:
dalam perjalanan 1.184 tahun itu,
betapa aliran pahala kebajikan mengalir tak terkira
untuk Imam al-Bukhary dlm catatan amalnya…
Dan seperti yg kita tahu
ia tak hanya menorehkan “Shahih al-Bukhary”.
Ia punya karya-karya hebat lain, selain “Shahih al-Bukhary”
Tidakkah hati kita bergejolak “panas” tentang itu?
Tidakkah jiwa kita menggeliat rindu ingin seperti itu?
Ingin miliki satu kebajikan yg tak henti-hentinya
mengalirkan pahala begitu berlimpah-limpahnya
meski jasad kita telah hancur dalam bumi Nya…
Rahasianya Imam al-Bukhary tentang itu sebagaimana juga rahasia para hamba yg shaleh
adalah, Beliau tak pernah menunggu kesempurnaan…
Imam al-Bukhary tak pernah menunda hingga sempurna.
Ia tak pernah menunggu
hingga teknologi komputer ditemukan…
Beliau tak pernah menunggu:
hingga ruangan penulisannya sejuk oleh AC 2 PK…
Beliau tak pernah menunggu,
hingga bisnisnya lancar jaya…
Beliau tak pernah menunda
hingga semuanya sempurna…
Bahan renungan utk kita semua
Betapa tak terkira kerugian seorang al-Bukhari,
andai Beliau menunda penulisan “Shahih al-Bukhary”…
Menunda hingga ia bisa mengetiknya
di atas bilah-bilah keybord MacBook terbaru…
Menunda hingga bisnisnya sudah bisa berjalan sendiri…
Menunda hingga batas waktu
yg tak pernah terkira hingga kapan…
Andai waktu itu, al-Bukhary menundanya…
Maka hari ini ia telah kehilangan
“investasi pahala” selama 1.184 tahun lamanya..
Maka “menunggu sempurna” adalah musibah…
Musibah untuk sesiapa saja…
Untuk Imam al-Bukhary.
Untuk Imam al-Syafi’i
(Andai mereka melakukannya…)
Untukku….
Untukmu….
Untuk siapapun juga …
Jadi,
masihkah engkau berpikir,
untuk menunggu kesempurnaan?
-catatan hati bidadari-























![[VIDEO] Bincang-Bincang UAS dengan Rocky Gerung](https://www.palingbrilian.com/wp-content/uploads/2020/06/video-bincang-bincang-uas-dengan-218x150.jpg)
![[VIDEO] Teknik Hidroganik, Teknik Baru Budidaya Padi](https://www.palingbrilian.com/wp-content/uploads/2019/10/tani-218x150.jpg)
![[VIDEO] Waspada, Modus Pencurian Mobil saat Sopir Membuka Gerbang](https://www.palingbrilian.com/wp-content/uploads/2019/09/waspada-modus-pencurian-mobil-sa-218x150.jpg)
![[VIDEO] Belajar Matematika Pakai Hotwheels](https://www.palingbrilian.com/wp-content/uploads/2019/09/belajar-matematika-pakai-hotwhee-218x150.jpg)













