Berikut petikan pesan dari Ustadz Zaitun Rasmin, Ketua Umum Wahdah Islamiyah saat bersama ulama lainnya bertemu Ketua Majelis Syura PKS Habib Salim Segaf Aljufri di DPP PKS.
Saya telah melaksanakan suatu usaha yg selain memang saya yakini harus saya lakukan, juga karena mendengarkan, membaca dan merasakan aspirasi yang luar biasa banyak dari ummat berkenan dengan pilkada serentak 2024 khususnya yg berkaitan dengan PKS di 3 daerah, Sumut, Tangsel dan DKJ (seperti dalam surat cinta itu).
Diawali dengan mengontak dan diskusi dengan para petinggi PKS yang saya kenal baik lansung maupun melalui grup WA umum dan khusus. Kemudian saya berusaha untuk bertemu langsung dengan Dr. Hidayat Nurwahid, namun karena padatnya acara beliau akhirnya lewat telepon saja. Kemudian dengan Presiden PKS pada hari Jumat malam. Terakhir dengan Ketua Majelis Syuro PKS Habib Salim Segaf alJufry hafidzahullah.
Selasa pagi tgl 27/2024 saya dapat jawaban WA dari Ketua Majelis Syura PKS bisa bertemu di kantor DPP PKS jam 11.
Maka saya segera mengontak beberpa tokoh untuk ikut bersama . Saya ajak Dr. Jeje Zainuddin Ketua PERSIS dan beberapa ketua ormas Islam lainnya . Tetapi karena waktunya mendadak banyak yang berhalangan .
Ketua Majelis Syura PKS menjelaskan ttg kilas balik hubungan PKS dan Pak Anies sejak pilgub 2017 hingga pilpres 2024 lalu proses menuju pilkada DKJ 2024. Yang intinya banyak dinamika dan suka duka sebagaimana hubungan manusia pada umumnya apalagi dalam politik.
Setelah itu saya lalu menyampaikan kegundahan hati ttg kondisi terakhir pilkada Jakarta (kalau Tangsel alhamdulillah PKS sdh tarik dukungan pada Marcel dan mengusung sendiri kadernya).
Saya hanya memperkuat dgn singkat apa yg saya sudah tulis pada surat cinta itu, kemudian saya tambahkan tentang kesedihan banyak dari ummat melihat kondisi pak Anies yg seolah olah diayun oleh PDIP dengan dua kemungkinan: jadi dicalonkan tapi dengan berbagai perlakuan yang kurang mengenakkan, atau kemungkinan diujung tidak jadi diusung oleh PDIP .
Lalu saya sampaikan juga berita dari Banten dimana Golkar baru saja memberikan dukungan mengusung Airin padahal sudah diumumkan malam sebelumnya oleh PDIP.
Tentu harapan kami semoga PKS bisa juga balik mengusung pak Anies walaupun terbayang bahwa memang hal tersebut cukup sulit.
Lalu ketua Ketua Majelis Syura PKS menjelaskan tentang kesulitan untuk menarik balik dukungan pada RK-Suswono karena bisa berpengaruh pada tidak kurang 100 titik pilkada serentak ini. Juga dengan alasan-alasan lain yg tidak perlu saya tuliskan disini.
Maka dengan penjelasan itu saya sampaikan bahwa kami menghormati keputusan PKS . Beliau juga tentu menghormati pilihan ummat.
Semoga apapun yang telah dan akan terjadi di Pilkada serentak ini adalah jalan terbaik buat ummat dan bangsa kita. Sebab kita manusia hanya bisa berdoa dan berusaha semaksimal kemampuan kita.
(Saya sampaikan penjelasan ini secara ringkas karena pertemuan tersebut sudah terungkap di media kita ini)