Jujur saja, sampai sekarang kami masih bingung dengan alasan penetapan Syaikh Yusuf Al Qardhawi dalam daftar teroris yang ditetapkan oleh Arab Saudi, Bahrain dan Uni Emirat Arab. Kami memiliki banyak buku-bukunya Syaikh Yusuf Al Qardhawi. Isinya sungguh ilmiah, kupasannya sungguh dalam, bahasannya sungguh mencerahkan. Sangat berbeda dengan narasi-narasi agitatif, khas para aktivis yang mengusung ideologi kekerasan.
Di rumah kami ada beberapa buah pena Syaikh Yusuf Al Qardhawi, diantaranya : Fikih Jihad, Fikih Thaharah, Fiqih Prioritas, Fiqih Perbedaan Pendapat Antar Gerakan Islam, Hukum Zakat, Fatwa – Fatwa Kontemporer, Metode Dakwah Yusuf Al Qardhawi, Bagaimana Berinteraksi dengan Al Qur’an, Bagaimana Berinteraksi dengan Peninggalan Ulama Salaf, Al Qur’an berbicara tentang Akal dan Ilmu Pengetahuan, Kebangkitan Gerakan Islam dll.
Siapa saja yang pernah membaca buah penanya Syaikh Yusuf Al Qardhawi, pasti akan merasakan percikan ilmu yang sangat padat. Dalam membahas suatu perkara, beliau sering memakai metode perbandingan mazhab. Penggunaan metode perbandingan mazhab tentu saja hanya bisa dilakukan oleh pihak-pihak yang sudah menyelami lintas mazhab, bukan mereka yang terikat pada satu mazhab saja. Pembahasan terasa semakin lengkap karena beliau juga sering menyinggung isu-isu kekinian.
Dan yang terpenting, kami sungguh tidak menemukan jejak-jejak pemikiran khawarij di dalamnya, sebagaimana yang dituduhkan oleh sebagian kalangan. Jika ada yang masih menyatakan beliau sebagai bagian dari tokoh teroris, mohon kami bisa ditunjukkan di buku mana jejak pemikiran seperti itu berada. Karena karakter seseorang biasanya pasti akan meninggalkan jejak-jejak pemikiran. Tapi jika pertimbangannya politis, itu ya sudah lain soal.
Kita sudah kehilangan (wafat) Syaikh Wahbah Az Zuhaili beberapa waktu lalu. Jangan sampai kita kehilangan (terisolasi) tokoh besar seperti Syaikh Yusuf Al Qardhawi, hanya karena tuduhan-tuduhan yang tidak jelas dasarnya. Bahwa antar ulama itu memiliki sejumlah perbedaan, itu tidak bisa dipungkiri. Ulama Arab Saudi jelas beda mazhab dengan ulama Suriah, Mesir, Qatar dll. Namun jangan kita latah memainkan isu khawarij (teroris), hanya karena masalah perbedaan itu.
Eko Jun