Hagia Sophia dikenal sebagai Ikon Turki dan kota Istanbul, dalam brosur – brosur Wisata sudah pasti Hagia Sophia atau Aya Sofiya dalam bahasa Turki ini menjadi tempat utama yang wajib dikunjungi oleh para wisatawan. Saat melakukan perjalanan Wisata ke Turki langsung kita akan dapat mengagumi Hagia Sophia sebagai bangunan arsitektur yang indah dan megah yang memiliki sejarah yang mengagumkan.
Jika melakukan Traveling ke Hagia Sophia kita akan mengerti bagaimana bangunan ini dikenal sebagai salah satu bangunan yang paling berharga dan menarik dalam dunia seni dan arsitektur juga merupakan sebuah Bangunan yang tidak lekang oleh waktu. Hagia Sophia terletak dikota Istanbul, tepatnya dikawasan Sultanahmet dekat dari istana Topkapi. Hagia Sophia adalah gabungan dari keindahan arsitektur besar dan monumen penting dari dua emperium besar yaitu Bizantium dan Ottoman. UNESCO telah menetapkan Hagia Sophia sebagai The World Heritage karena keindahan arsitektur.
Pada awalnya Hagia Sophia merupakan sebuah gereja orthodoks pada kekuasaan Romawi Timur yang kemudian diubah menjadi masjid setelah penaklukan Ke Sultanan Ottoman, dan sekarang menjadi museum setelah Turki berubah menjadi negara Republik. Pada awalnya Hagia Sophia bernama Megale ekklesia berarti gereja besar yang kemudian diubah namanya menjadi Hagia Sophia yang berarti Kebijaksanaan Suci.
Bangunan Hagia Sophia ini telah mengalami tiga kali pembangunan, bangunan pertama merupakan gereja pertama yang dibangun oleh Kaisar Konstantius II (337-361), putra Kaisar Constantine I. Gereja ini adalah sebuah basilika kayu beratap dengan nave diapit oleh dua atau empat lorong, terdiri dari lantai galeri yang didahului oleh atrium. Gereja ini sebagian besar terbakar di 404 selama kerusuhan sejak patriark John Chrysostom dikirim ke pengasingan oleh Kaisar Arcadius. Hari ini bangunan pertama itu adalah beberapa blok marmer dari gereja kedua dan yang menjadi halaman gereja ketiga / museum.
Setelah kebakaran pertama maka dibangun kembali Gereja kedua dengan arsitek Ruffinos atas perintah Kaisar Theodosios II. Gereja ini juga dibangun sebagai basilika dan bahan utama bangunannya terbuat dari Kayu. Gereja kedua ini memiliki 5 lengkungan, 3 gerbang dan pintu masuk monumental. Setelah kerusuhan disebut Nika Revolt melawan Kaisar Justinian I (527-565), untuk kedua kalinya bangunan Hagia Sophia dibakar pada tahun 532.
Bangunan terakhir dibangun kembali oleh Kaisar Yustianus I pada tahun 532 – 537 dilokasi yang sama, Bangunan ini yang kemudian bertahan hingga sekarang ini awalnya dibangun sebagai sebuah gereja antara tahun 532-537. Bangunan ini didesain oleh ahli ukur Yunani, Isidore dari Miletus dan Anthemius dari Tralles.
Pada tahun 1453 Sultan Mehmed II The Conqueror atau (Muhammad Al Fatih) membebaskan kota Konstantinopel dan mengubahnya menjadi Istanbul dan merubah bangunan Hagia Sophia menjadi masjid utama Istanbul selama hampir 500 tahun. Pada abad ke-16 dan ke-17, mimbar, mihrab, tahta untuk khotbah yang mencerminkan Islam dan bar kayu yang dimasukkan ke dalam ke bagian interior Hagia Sophia dan sebuah perpustakaan dibangun oleh urutan Sultan Mahmud I.
Bangunan lain yang ditambahkan dari Hagia Sophia adalah Sultan Hamam (Tempat Mandi Sultan), di sisi barat daya dari Hagia Sophia dibuat sebuah taman dengan air mancur, dirancang oleh guru arsitek Mimar Sinan yang dibangun untuk Sultan Suleyman Magnificent.
Terakhir Hagia Sophia dimodernisasi dan berubah menjadi Museum Hagia Sophia Pada tahun 1934, atas perintah Presiden Turki Kemal Atatürk. Sajadah telah dihilangkan dan menampilkan marmer di bagian bawah, tetapi mosaik sebagian besar tetap terpampang di atas dan bangunan diizinkan untuk membusuk selama beberapa waktu. Beberapa panel kaligrafi dikirim ke masjid lain, tapi delapan roundels yang tersisa dan masih dapat dilihat hari ini. Saat ini Hagia Sophia telah menjadi museum yang dapat dikunjungi dan dibuka untuk umum. (chr/red)