Mudahkanlah Jangan Dipersulit

Dari Anas Radhiyallahu ‘Anhu dari Nabi Shalallahu Alahi wasallam beliau berkata : Mudahkanlah dan janganlah kalian mempersulit, dan berilah kabar gembira dan janganlah kalian membuat lari. [ Muttafaqn Alaihi ]

Hadits ini disebutkan oleh Al Imam An Nawawy Rahimahullah ta’ala pada Bab : باب الحلم والرفق الأناة dalam kitab Beliau Riyadhus sholihin.

عن عائشة رضى الله عنها قالت : ما خير رسول الله صلى الله عليه وسلم بين أمرين قط إلا أخذ أيسرهما, ما لم يكن إثما, فإن كان إثما كان أبعد الناس منه. وما انتقم رسول الله صلى الله عليه وسلم لنفسه فى شئ قط, إلا أن تنتهك حرمة الله, فينتقم لله تعالى. متفق عليه

Dari Aisyah Radhiyallahu anha beliau berkata : Tidaklah Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam diberi pilihan antara dua perkara kecuali Beliau mengambil salah satu yang paling ringan dari perkara tersebut, selama tidak mengandung dosa, namun apabila padanya terdapat dosa maka Beliau adalah orang yang paling jauh dari hal tersebut…

Maka wahai saudaraku Fillah…pilihlah sesuatu yang paling mudah untukmu pada semua keadaanmu, sampaipun dalam urusan ibadahmu, mu’amalahmu bersama manusia, bahkan pada segala sesuatu. Dikarnakan yang namanya kemudahan itulah yang diinginkan oleh Allah terhadap kita.

Sebagai contoh : Apabila engkau memiliki dua jalan untuk menuju Masjid, satu jalan penuh dengan kesusahan padanya terdapat bebatuan, kerikil tajam, duri, sementara yang satunya, gampang untuk ditempuh..maka yang afdhal untuk engkau ambil adalah jalan yang kedua ini.

Contoh lain : Apabila disana ada dua air, yang satunya sangat dingin yang apabila engkau menggunakannya engkau akan sakit, sementara yang satunya normal seperti biasa, maka yang afdhal engkau pilih yang lebih mudah.

Demikian pula apabila engkau hendak melaksanakn ibadah Haji lebih mudah menggunakan mobil ketimbang mengggunakan unta maka yang harus engkau pilih adalah menggunakn kendaraan mobil, ini yg afdhal.

Almuhim, setiap apa yg memberikan kemudahan kepadamu maka itu yg afdhal selama itu tidak mengandung dosa.

Adapun apabila suatu ibadah yg tidak bisa dilaksanakan kecuali dengan kesulitan, dan masyaqqh ini tidak bisa gugur darimu, maka laksanaknlah ibadah tersebut, sesungguhnya ini adalah tambahan pahala bagimu, seperti halnya menyempurnakan wudhu pada keadaan yang tidak disukai ini termasuk amalan yg akan mengangkat derajat seseorang dan sebagai pelebur dosa baginya. Lain halnya, keadaan seseorang yang pergi untuk lebih memilih jalan yg sulit bersamaan dengan yang sebenarnya ada disana jalan yang lebh memudahkn, maka orang ini memnyelisihi hal yang afdhal, maka yg afdhal adalh ittiba’ kepada yang lebih mudah pada setiap segala sesuatu.

Wallahu a’lam.

Comments

comments