Oleh: Kang Zain.
Mungkin ada yang pernah bertanya kepada Anda :
“Kang kenapa ya saya ini banyaaak sekali masalah, temen-temen pada menjauh, pas butuh uang saja mereka mendekat, saya dengan pasangan sering berselisih, anak saya drop out dari kuliah, ke rumah sakit minimal setahun bisa dua sampai tiga kali rawat inap, padahal Kang, saya ini orangnya jarang bermaksiat, suka bersedekah, jarang marah dan mengeluh, dan tidak terlibat riba? Kenapa ya Kang?
Sahabatku, mungkin penjelasan berikut bisa menjawab pertanyaan tersebut :
Salah satu misteri yang terlupakan dari hilangnya keberkahan adalah “Penghasilan/Pendapatan/Pemasukan uang yang terlalu besar”. Kok bisa?
Contoh, si A adalah seorang Direktur PT. REPOORT dengan gajih pokok 100 juta per bulan, dan berbagai tunjangan mencapai 150 juta per bulan. Total pemasukannya sekitar 250 juta per bulan. Padahal, Dalam penilaian Allah yang Maha Adil Bijksana bisa jadi dengan kinerja yang dihasilkannya tersebut ia hanya cocok/layak/pantas berpenghasilan maksimal 10 juta per bulan. Artinya yang 240 juta Itu bisa jadi pintu biang keladi ketidakberkahan hartanya. Yup, walaupun uangnya halal, walaupun ia rajin sedekah dlsb, maka sisa kelebihan uang itu harus tetap dialirkan. Dan akhirnya hartanya mengalir dalam berbagai bentuk : ke rumah sakit, biaya masuk kampus baru, biaya terapi ke psikolog, uang dipinjami teman-teman tapi jarang yang balik, mobil kecurian, rumah kebakaran, kecelakaan, dan lain sebagainya. Na’uudzubillaahimindzaalik.
Lalu bagaimana agar harta berlebih yang kita kelola ini jadi berkah? Caranya adalah : ALIRKANLAH seluruh hartamu sesuai Kehendak-Nya !
Itu sebabnya, bagi saya, harta terbaik adalah harta yang “mengalir” ke tempat yang diridhoi-Nya, tidak hobi menumpuk di rekening, walau emang sih oleh pihak Bank uang tersebut juga dialirkan lagi ke tempat yang lain… Tapi ke tempat yang tak jelas… kita tak paham kemana… Berkah ataukah tidak…
Dengan demikian, ketika pun kita harus menyimpan atau menginvestasikan dana/Harta kita di bank syari’ah maka haruslah dengan sebuah maksud yang jelas. Misal menabung untuk pergi haji, modal usaha, dlsb.
Semoga semua Harta yang Allah titipkan ke kita saat ini adalah Harta yang berkah dan mampu mengalir ke samudera ridho-Nya. Aamiin yaa mujiibassaailiin.