Narkoba jenis baru, Flakka sedang membuat heboh. Video yang menayangkan korban-korban flakka yang sangat mengerikan membuat bulu kuduk berdiri. Di Indonesia, flakka berpotensi bebas dari jeratan hukum karena belum ada payung hukum untuk menjeratnya.
Di Amerika, narkoba jenis ini menyasar pada kaum menengah ke bawah. Untuk mendapatkannya pun tak perlu banyak merogoh kocek, hanya $6 saja, atau sekitar setara dengan Rp78 ribu saja. Kandungan dalam flakka sebenarnya hampir sama dengan kandungan yang terdapat pada setiap narkotika, hanya saja, dosis yang ada dalam narkoba jenis baru ini lebih tinggi dari yang lain.
Dr Benny Ardjil Sp.Kj, spesialis kedokteran jiwa dan minat khusus adiksi narkoba mengurai apa yang terdapat dalam kandungan narkoba yang berbentuk gravel atau kerikil akuarium ini. Menurutnya, bahan senyawa aktif kimia yang disebut alpha-PVP merupakan zat utama pembentuk flakka. Zat ini merupakan stimulan yang merangsang naiknya hormon dopamin.
“Efeknya sama seperti methapethamine dan kokain, menaikkan dopamin ke tingkatan tinggi. Tapi sebenarnya semua jenis narkoba memang begini cara kerjanya, hanya saja mungkin jenis baru ini lebih tinggi dosisnya,” ujar Benny kepada tirto.id, Minggu (17/10/2016).
Dopamin, yang merupakan semacam neurotransmitor ini apabila melonjak jumlahnya di dalam otak maka efek yang ditimbulkan akan membuat korbannya tidak sadarkan diri, berbicara ngelantur, agresif, dan berteriak-teriak. Persis sama dengan orang yang menderita sakit jiwa, di mana kadar dopamin dalam tubuhnya juga meningkat drastis.
“Zat stimulan ini juga terdapat pada daun katinon atau ghat yang sempat diladangkan di daerah puncak,” tambahnya.
Awalnya, flakka diproduksi sebagai obat sintetis pada 2012. Namun, obat ini kemudian dilarang karena para dokter kesulitan menentukan dosis yang pas, kini peredarannya sudah mendunia lantaran murah meriah dan siapapun sanggung membeli. Di Indonesia, flakka belum terendus kehadirannya. Namun, Drug Enforcement Administration (DEA) Amerika Serikat sudah memberikan peringatan negara-negara lain akan kehadiran narkoba jenis baru ini.