Terjaga di Aleppo

Semalam ku terjaga. Buah hatiku masih dalam buaian mimpi indah. Inilah yang selalu dilakukan para ayah. Bila terjaga. Pandangi satu persatu buah cinta. Amanah agung dari Allah.

Sejenak di keheningan. Nun jauh di sana. Anak-anak terkapar tak berdaya. Jangan tanya HAM? Sebab HAM mati nyalinya. Bila korbannya adalah anak-anak muslim di manapun, di seluruh dunia. #Argghhhhh!!!

Bagaimana mungkin. Dan, ini belum pernah terjadi. Jika kabar ini benar. Di mana rasa kemanusiaanmu, wahai tentara yang tercabut nuraninya disana?

Ku dapati pesan ini;

Anak-anak anak gadis disana minta ijin ke ayahnya supaya dibunuh saja, dari pada diperkosa oleh tentara Bashar”

Wahai jiwa-jiwa yang dijantungmu masih berdegup nama Tuhan. Atas nama apalagi aku harus mengetuk pintu nuranimu.

Di mana pun. Anak-anak di seluruh dunia. Apa pun agamanya. Mereka bagiku adalah anak-anak zaman yang harus dilindungi. Dan, izinkan aku. Menjadi ayah zaman untuk mereka yang terluka jiwanya. Untuk mereka yang terancam raganya.

Cukup…cukup….cukup menjadi manusia agar nuranimu terketuk. Aku tak meminta banyak darimu. Namun, jika itu saja tak bisa kau penuhi? Sebutan apa yang pantas untukmu?

Dari…

Ayah zaman yang terluka hatinya. Melihat anak-anak zaman tanpa pembelaan.

Maafkan ayahmu, nak. Yang gagal melindungimu. Tangisku makin menjadi.

Ayahmu,

Bang Joy

#SurgaUntukmuNak

Comments

comments