Oleh: Aza El Munadiyan.
Karakter dan profil pemuda adalah generasi yang bekerja keras dalam mewujudkan cita-citanya, kemudian memegang pemahaman mendalam dalam diri masing-masing ketika berpendapat. Pemuda khususnya aktivis harus lantang menyuarakan kebenaran namun kelantangan aktivis dalam berteriak bersumber dari hatinya, dari keberpihakan terhadap kaum marjinal. Apa yang diyakini dia katakan dan dilakukan secara konsisten.
Konsistensi antara perkataan dan sikap merupakan fondasi kesuksesan di mana keduanya merupakan wujud dari karakter. Tanpa karakter mustahil akan mencapai kesuksesan, apalagi karakter bagi sebuah bangsa. Bangsa yang maju dan berkembang adalah bangsa yg berkarakter.
Negara tidak bisa mengatur dan mengekang karakter kepada rakyatnya. Rakyat bebas memilih apa yang menjadi keyakinan dan mimpinya. Kebebasan rakyat diatur dalam UUD 1945, apabila negara melarang kebebasan rakyat maka pada hakekatnya negara melanggar UUD 1945.
Ketika negara telah memberikan kebebasan kepada setiap warga negaranya untuk bermimpi, berbuat dan bertindak sesuai dengan keinginanya maka sudah seharusnya setiap warga negara memiliki mimpi dan cita-cita baik untuk dirinya sendiri maupun negara. Setiap manusia harus memiliki tujuan dan rencana hidup apabila tidak punya rencana hidup maka hidupnya akan terombang ambing. Realisasi pelaksanaan mimpi harus dibuat bertahap, detail dan terukur sehingga apa yang kita lakukan sekarang dan yang apa yang akan kita lakukan bisa terukur.
Kita bisa belajar dari perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW, salah satunya hikmah ketika orang tua Nabi Muhammad meninggal dunia ketika nabi masih anak-anak dini adalah Allah ingin mendidik secara langsung dengan rute Allah. Ketika Nabi Muhammad remaja, Nabi telah bertemu dengan banyak orang ketika berdagang ke berbagi negara sehingga bisa memahami karakter dan kondisi jazirah Arab.
Perjalanan nabi membuat pikiran nabi terbuka, tidak fanatis terhadap golonganya. Proses Nabi menjadi pedagang yang jujur dan dapat dipercaya sebagi pintu awal keyakinan dari para pengikut nabi tentang kebenaran dakwah Islam.
Hikmah perjalanan Muhammad sebelum masa kenabian patut kita conoh dimana dalam menghadapi proses dakwah dan perjuanganya kita harus mempersiapkan dengan sebaik mungkin.. Aktivis secara khusus mengemban tugas berat, bukan hanya sebagai mahasiswa namun juga merupakan aktivis dakwah.
Tantangan Aktivis
Miris ketika kita membandingkan dua kondisi berbeda tentang anak muda di Indonesia . Meminjam istilah Alvin Toffler di mana pada satu sisi kita akan menemukan anak bangsa yang hidup di gelombang keempat di mana ia hidup di pesawat dari negara satu ke negara lain. Sedangkan sampai saat ini ternyata masih saja ada anak bangsa yang berada di dalam gelombang pertama yang tinggal di pedalaman, tidak berpendidikan dan miskin. Kesenjangan luar biasa pada sebuah generasi muda bangsa Indonesia.
Akhir tahun 2015 kita akan memulai zaman baru yang lebih bebas di mana penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dimulai. Generasi muda khususnya aktivis harus siap dan bersiap menghadapi blok baru ekonomi Asia Timur dan Asia Tenggara. Jumlah penduduk mencapai 245 juta jiwa merupakan 45% pangsa pasar di ASEAN akan menjadi sasaran empuk dari negara asing.
Pelajaran berharga dari majunya Eropa dan Amerika Utara di mana mereka menikmati hidup yang nyaman dari hasil merampas dan menguras kekayaan alam diseluruh dunia dampaknya kemiskinan di Afrika, perang saudara di Timur Tengah terus terjadi. Kritik terhadap kapitalisme modern terus menguat ketika upaya membangun dunia yang nyaman semakin menunjukan kegagalan. Negara–negara mulai tidak mengikuti konsesnsus dan obat –obat dari teori kapitalisme, mereka lebih memilih mengambil kebijakan yang sesuai dan berpihak pada negaranya masing-masing.
Secara makro masing-masing Negara berusaha menyediakan dan menghasilkan produk-produk dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan sendiri agar tidak bergantung dengan negara lain. Negara berusaha terus membangun keadlian bagi semua, mendekatkan jarak ketimpangan antara si kaya dan si miskin dan berusaha mengakhiri ketimpangan agar tidak tidak berlangsung terus menerus.
Benturan Peradaban
Ketika dua kepentingan bertemu maka muncul benturan akibat dari perbedaan tujuan. Benturan peradaban meminjam istilah Samuel Huntington apabila kita bisa melampauinya dengan menyelesaikan permasalahan yang menjadi dasar dari benturan lebih cepat maka kita bisa menjadi pribadi yang melesat lebih cepat dari pada orang lain. Saat ini Indonesia sedang berada dalam proses akhir dari transisi demokrasi, sehingga konsep dan pelaksanaan demokrasi menuju negara paripurna akan segera tercapai untuk itu tidak menjadi masalah ketika sekali kita mengalami benturan.
Benturan yang terjadi merupakan ujian jiwa dan proses pendewasaan. Bahkan hidup itu harus penuh benturan agar kita bisa mengelola perasan, perbedaan pendapat kemudian mampu mencari solusi dalam penyelesaian perbedaan secara baik dan beradab. Apalagi anak muda, jangan takut menghadapi benturan, membatasi mimpi. Jangan sampai ketika masih jadi anak muda anda menjadi bijak, banyak pertimbangan dan takut mengambil resiko seperti orang tua.