Aksi Super Damai 212: Catatan Sejarah Baru Indonesia

Mari kita semua berdiri, kita nyanyikan bersama lagu kebangsaan Indonesia Raya…!” Seru pembawa acara dari panggung Aksi Damai Bela Islam III.

Lalu serentak semua berdiri. Lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan secara gemuruh oleh jutaan orang yang hadir memenuhi Silang Monas dan meluber hingga bundaran HI.

Di sekitar tempat saya berdiri semuanya ikut menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan hikmat dan semangat.

Tak ada yang duduk, tak ada yang diam. Semua berdiri dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Sepanjang sejarah Indonesia, boleh jadi inilah momen menyanyikan lagu kebangsaan terbesar yang pernah ada. Indonesia Raya dinyanyikan oleh jutaan rakyat yang menuntut penista agama dipenjara. Yaa… ruhnya dapat.

Hingga ke bagian akhir “INDONESIA RAYA MERDEKA, MERDEKA. HIDUPLAH INDONESIA RAYAAA…..!! Lalu disusul dengan pekik TAKBIR yang membahana memenuhi angkasa Jakarta. ALLAHU AKBAR…! ALLAHU AKBAR…! ALLAHU AKBAR…! Pekik takbir bergemuruh, memenuhi rongga-rongga dada. Membahana… mengangkasa… Menyesakkan, hingga membuat mata panas dan memaksa airmata tumpah.

Seumur hidup saya, boleh jadi inilah saat-saat dimana saya merasakan haru biru persaudaraan orang-orang beriman. Dalam sebuah kesempatan dan di tempat yang sama.

Inilah saat-saat saya bersama saudara-saudara saya dari berbagai pelosok negeri, bersatu padu dalam satu komando, bersatu padu dalam kesatuan hati dan tujuan. Berdzikir, berdoa dan bermunajat bersama. Memohon kekuatan pada Yang Maha Kuat. Memohon keadilan pada Yang Maha Adil. Untuk kejayaan Indonesia. Untuk Indonesia Raya yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Inilah saat-saat momen sejarah dimana ummat Islam Indonesia yang mencintai Allah, mencintai Rasulullah, mencintai Kitab Allah, mencintai ‘ulama dan ummat Islam, tidak rela negeri yang elok nan rupawan ini diacak-acak oleh orang atau pihak-pihak yang berusaha membuat kekacauan di negeri ini.

Sebagai bagian dari negeri ini, ummat Islam telah menunjukkan bahwa Ummat Islam adalah benteng pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Maka menjadi penting kemudian adalah, agar orang yang telah melakukan penistaan agama segera ditangkap dan dihukum sesuai undang-undang yang berlaku.

Ummat Islam telah menyatakan sikapnya, dengan cara yang baik dan damai. Semoga penegak hukum negeri ini tanggap dan bisa berlaku adil.

Mengutip Panglima TNI, “Jangan coba-coba membuat kekacauan dan memecah belah bangsa ini. Kalau itu terjadi, maka akan berhadapan dengan TNI”

Yaa… seluruh ummat Islam dan rakyat Indonesia akan bersama TNI menjaga dan merawat Indonesia…

Irsyadi Ali Wahid

Comments

comments