Altruisme

Kemewahan membuat kita tak dapat lagi merasakan keberkahan jalan dakwah. Perbincangan hal-hal keduniawian hanya membuat kepekaan ini hilang.
“Hp anti tipe berapa? Softwarenya apa? ke sini dianter supir? Nonton yuuk, ditraktir deh diPelangi!”.
Mungkin aku akan tersenyum jika yang bertanya bukan kepada (ngakunya) aktivis. Tapi sekarang, aku hanya ingin mengucap satu untuk mereka. Ndeso!

Altruisme.
Aku masih percaya bahwa kita sama-sama belajar untuk menjadi seorang pemberi, peka hati, muslim sejati.
Tak perlu menyiksa diri, sesuai kapasitas saja.

Lihat sekeliling, adakah keluarga aktivis yang pintunya terlewat ketika keluarga kita berizki lebih?
Adakah kita tau mengapa pekan ini saudara kita tak menghadiri pekanan karena tak ada ongkos?
Pahamkah sebagian ummahat memilih homeschooling bagi anaknya mungkin karena biaya sekolah IT tak lagi terjangkau oleh budget kelurga (selain memang ummahat itu cerdas pastinya)?.

Aku jengah.
Aku sudah cukup jengah dengan perilaku seperti itu. Sudah sering kuhadapi wajah-wajah pecinta dunia.
Mereka remaja, mereka orang tua, wanita karir, darah2 feodal! dan mereka belum terbina.
Itu membuatku maklum.

Tapi aku ingin berteriak ketika kudapati zona nyamanku berlaku yang sama.
Seperti bukan menghampiri saudara.
Kemana perginya cerita indah.
Kadang keadaan seperti ini membuat mimpiku menggila.
Izinkan yaa Allah…kabulkan…jika memang baik niatku.
Aku tak rela Rabb, perjuangan mereka sama tapi mereka masih harus menangis karena akhlak saudara-saudara yang sedang sakit jiwa…ah, sudah.
Toh kita tak pernah diajarkan untuk ”cemburu” dengan kelebihan orang lain, terlebih ”saudara perjuangan”.
Toh kita tau disisiMu lebih indah.
Hanya ada yang tetap kupercaya, pasti ada yang salah!

Entahlah.
Bukan wilayahku.
Ayo berpikir dan berbuat.
Dan kurasa semua akan selesai jika semangat altruisme itu mengalir kembali.
Semua.

Dari toplevel…sampai grassroot.
Kasihan jika yang punya semangat grassroot2 juga.
G signifikan kaleee’…ibaratnya..lula’! lu lagi..lu lagii… mati gaya’ g berdaya’.

*Yakinkan hati, jama’ah ini takkan goyah hanya karena dunia. Not a big problem, but getting the solution it’s a must*

Comments

comments