Oleh: Syaeful Bahri
Sekolah merupakan instansi pendidikan pencetak penerus bangsa yang akan membangun dan memajukan bangsa. Namun, bukan tugas sepenuhnya sekolah untuk mendidik dan mencetak generasi penerus bangsa. Sesungguhnya tugas mendidik dan pencetak generasi penerus bangsa kuncinya adalah berada di orang tua itu sendiri. Jadi, pendidikan anak bukan semata-mata menjadi tanggung jawab sepenuhnya oleh guru di sekolah.
Mendidik anak menjadi tugas kedua instansi pendidikan, yaitu orang tua dan sekolah harus bekerja sama agar terwujudnya pendidikan yang diinginkan. Sebenarnya orang tua merupakan instansi pendidikan pertama bagi anak di keluarga. Untuk itu demi mewujudkan terciptanya pendidikan yang berhasil perlu adanya sinergi antara sekolah dengan orang tua.
Lantas, perlukah orang tua mengantarkan anak ke sekolah?
Tahun pelajaran 2016/2017 sudah dimulai dan inilah momen tepat untuk para orang tua yang memiliki anak masuk sekolah baik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan sederajat. Bagi orang tua mengantarkan anak pergi ke sekolah merupakan stimulan dan energi positif untuk anak yang akan memasuki dunia barunya di sekolah berbeda. Dorongan dari orang tua sangatlah dibutuhkan anak, memasuki sekolah yang baru tidak hanya dukungan dari segi materi saja. Namun, yang lebih penting adalah dukungan dari segi moril orang tua. Tidak hanya itu saja, pada awal masuk sekolah biasanya anak cenderung pemalu dengan lingkungan barunya dan belum menemukan teman di kelasnya. Orang tua lah yang menjadi penghubung antara anak dan lingkungan barunya. Orang tua mengantarkan anaknya ke sekolah tidak hanya interaksi antara anak dengan orang tua, melainkan pula antara orang tua engan guru. Interaksi di awal pertama masuk sekolah sangat dibutuhkan antara orang tua dengan guru. Hal ini dimaksudkan untuk menjalin kerja sama jika ada suatu permasalahan yang dialami oleh anak. Dan dari sisi negatifnya adalah, jika terjadi suatu masalah yang berdampak ke anak, antara orang tua dan guru tidak akan saling menyalahkan satu sama lain.
Hal ini merupakan langkah yang sangat tepat untuk mencegah terjadinya masalah yang sedang marak diperbincangkan di dunia pendidikan Indonesia, dipenjarakan nya guru oleh orang tua siswa. Dengan dapat dipertemukannya orang tua siswa dan guru pada hari pertama sekolah diharapkan keduanya saling mengomunikasikan diri satu sama lain.
Dan seperti apa yang telah disampaikan oleh Menteri Pendidikan Anies Baswedan mengatakan bahwa hari pertama sekolah itu sangat bersejarah bagi anak. Langkah awal interaksi antara orang tua dan guru terbentuk di hari pertama sekolah. Dengan cara itu guru juga mampu jelaskan rencana pembelajaran selama satu tahun. Bukan hanya itu, guru bisa saling bertukar pikiran dengan orang tua. Dengan interaksi awal tersebut juga diharapkan tidak akan ada lagi ‘delik aduan’ atau masalah yang beberapa waktu terakhir menghebohkan publik.